Sebuah studi baru telah menemukan hubungan yang kuat antara gangguan tidur dan perkembangan demensia di kemudian hari. Penelitian yang dilakukan selama 25 tahun ini menyoroti pentingnya kebersihan tidur yang baik dalam menjaga kesehatan kognitif. Sebelum membaca lebih lanjut yuk mampir ke Mantap168
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini diikuti lebih dari 7.000 orang berusia 50 tahun ke atas selama 25 tahun. Partisipan diminta untuk melaporkan kebiasaan tidur mereka, termasuk durasi dan kualitas tidur mereka, serta gangguan tidur yang mereka alami.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang dilaporkan mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea, memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia dibandingkan mereka yang tidur nyenyak. Mereka yang melaporkan tidur selama enam jam atau kurang per malam juga memiliki risiko demensia yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur selama tujuh jam atau lebih.
“Temuan ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan tidur yang baik mungkin merupakan faktor penting dalam mencegah demensia,” kata ketua peneliti Dr. Sarah Johnson. “Gangguan tidur dapat berdampak besar pada fungsi kognitif, dan mengatasi masalah ini mungkin merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan kognitif di kemudian hari.”
Studi tersebut juga menemukan bahwa peserta yang melaporkan tidur selama sembilan jam atau lebih per malam memiliki risiko demensia yang sedikit lebih tinggi. Namun, para peneliti mencatat bahwa ini bisa jadi karena masalah kesehatan yang mendasarinya atau faktor lain, bukan karena jumlah tidur itu sendiri.
“Meskipun kami mengamati peningkatan risiko demensia pada mereka yang melaporkan tidur selama sembilan jam atau lebih per malam, penting untuk dicatat bahwa ini mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang mendasarinya atau faktor lain yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Johnson.
Hubungan antara gangguan tidur dan kesehatan kognitif telah menjadi subjek banyak penelitian dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur memainkan peran penting dalam mengkonsolidasikan ingatan dan membersihkan racun dari otak, yang keduanya penting untuk menjaga fungsi kognitif.
“Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan kognitif, dan kita harus menganggapnya serius,” kata Johnson. “Mengatasi gangguan tidur dan mempromosikan kebersihan tidur yang baik mungkin merupakan langkah penting dalam mencegah demensia dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.”
Para peneliti mencatat bahwa ada beberapa langkah yang dapat diambil orang untuk meningkatkan kebersihan tidur mereka, termasuk menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, menetapkan jadwal tidur yang teratur, dan menciptakan lingkungan tidur yang santai.
“Kebersihan tidur yang baik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan kita semua harus mengambil langkah untuk memperbaiki kebiasaan tidur kita,” kata Johnson. “Dengan memprioritaskan tidur dan mengatasi gangguan tidur, kita mungkin dapat mengurangi risiko demensia dan gangguan kognitif lainnya.”
Studi ini memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat, terutama mengingat meningkatnya prevalensi demensia di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia saat ini menderita demensia, dengan jumlah yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050.
“Mencegah demensia adalah salah satu tantangan paling mendesak yang dihadapi kesehatan masyarakat saat ini,” kata Johnson. “Dengan memahami hubungan antara tidur dan kesehatan kognitif, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit yang menghancurkan ini dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.”
Para peneliti mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara gangguan tidur dan demensia, serta mekanisme tidur mempengaruhi fungsi kognitif. Namun, mereka percaya bahwa temuan mereka menyoroti pentingnya kebersihan tidur dalam menjaga kesehatan kognitif dan mencegah demensia.
“Tidur adalah aspek mendasar dari kesehatan dan kesejahteraan kita, dan kita perlu memprioritaskannya,” kata Johnson. “Dengan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kebiasaan tidur kita, kita dapat meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan dan mengurangi risiko penurunan kognitif.”